Setelah Kampung KB Kota Sabang, kini
Kampung KB Kab. Merauke pun dicanangkan. Sejak dicanangkan Presiden
Jokowi, 14 Januari 2016 lalu, Kampung KB menjadi salah satu inovasi
strategis dalam upaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan Program
Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh dan
terintegrasi, baik intern BKKBN maupun dengan lintas sektor di tingkat
lini lapangan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BKKBN, Surya Chandra
Surapaty dalam pencanangan Kampung KB Di Kampung Mimi Baru, Distrik
Jagebob Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Jumat (4/3) lalu.
“Harapan saya Deklarasi atau Komitmen
yang baru kita saksikan bersama menjadi kekuatan dalam mendukung
pelaksanaan program dari berbagai sektor di Kampung Mimi Baru Distrik
Jagebob, “ lanjutnya.
Jadi, BKKBN hanya memprakarsai
terbentuknya kampung kb. Selanjutnya untuk perencanaan pembangunan, kita
sangat mengharapkan dukungan dari semua stakeholder di Papua. Sehingga,
keberadaan Kampung KB pun akan memberikan manfaat bagi masyarakat di
mana pun Kampung KB tersebut berada.
Selain memprakarsai pembentukan Kampung
KB, kontribusi BKKBN meliputi pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
dan Bantuan Operasional KB (BOKB) Subbidang KB; pelaksanaan komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE) KKBPK kepada masyarakat, penyelenggaraan
pelayanan KB bagi keluarga kurang mampu, pemberian fasilitasi bagi
keluarga yang memiliki balita, remaja, atau lansia; serta pemberian
edukasi dan advokasi tentang kesehatan reproduksi remaja (katakan tidak
pada seks Pra nikah, tidak pada Pernikahan Usia Dini, dan tidak pada
napza), serta perencanaan pendidikan, pekerjaan, pernikahan, keluarga,
hidup sehat, partisipasi dalam masyarakat bagi remaja melalui Program
Generasi Berencana (GenRe).
Tujuannya tak lain adalah agar
masyarakat bisa merasakan pembangunan yang sedang berlangsung. Bahkan,
program ini pun sesuai dengan visi dan misi dari gubernur Papua yakni
Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
Sementara itu, dalam rangka pelaksanaan
Revolusi Mental, BKKBN berupaya melaksanakan penanaman nilai-nilai
Revolusi Mental berbasis keluarga. Dengan pendekatan keluarga, sebagai
unit terkecil dalam masyarakat, sekaligus wahana pertama dan utama untuk
pendidikan anak, maka diharapkan nilai-nilai etos kerja, integritas,
dan gotong royong akan dapat lebih terinternalisasi bagi anggota
keluarga maupun masyarakat sekitarnya.
Surya berharap, partisipasi seluruh
pemangku kepentingan dan masyarakat agar Kampung Keluarga Berencana
dapat berjalan dengan baik.“Kami minta perhatian dan dukungan semua
pihak agar jangan sampai Kampung Keluarga Berencana berhenti setelah
pencanangannya, agar bergerak cepat dan sigap melaksanakan berbagai
program dan kegiatan KKBPK maupu n kegiatan-kegiatan lainnya segera
setelah pencanangan dilaksanakan. Selanjutnya, Kampung Keluarga
Berencana yang telah dicanangkan dan dibentuk harus dievaluasi secara
periodik untuk mendapatkan informasi tentang kelebihan dan
kekurangannya,” pungkasnya.
Sumber : https://www.bkkbn.go.id/
0 comments