Sabang dan Merauke Dihubungkan Dengan Kampung KB

By PPKS Bahtera - Juli 31, 2018


Setelah Kampung KB Kota Sabang, kini Kampung KB Kab. Merauke pun dicanangkan. Sejak dicanangkan Presiden Jokowi, 14 Januari 2016 lalu, Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis dalam upaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara utuh dan terintegrasi, baik intern BKKBN maupun dengan lintas sektor di tingkat lini lapangan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty dalam pencanangan Kampung KB Di Kampung Mimi Baru, Distrik Jagebob Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Jumat (4/3) lalu.
“Harapan saya Deklarasi atau Komitmen yang baru kita saksikan bersama menjadi kekuatan dalam mendukung pelaksanaan program dari berbagai sektor di Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob, “ lanjutnya.

Jadi, BKKBN hanya memprakarsai terbentuknya kampung kb. Selanjutnya untuk perencanaan pembangunan, kita sangat mengharapkan dukungan dari semua stakeholder di Papua. Sehingga, keberadaan Kampung KB pun akan memberikan manfaat bagi masyarakat di mana pun Kampung KB tersebut berada.

Selain memprakarsai pembentukan Kampung KB, kontribusi BKKBN meliputi pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Bantuan Operasional KB (BOKB) Subbidang KB; pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) KKBPK kepada masyarakat, penyelenggaraan pelayanan KB bagi keluarga kurang mampu, pemberian fasilitasi bagi keluarga yang memiliki balita, remaja, atau lansia; serta pemberian edukasi dan advokasi tentang kesehatan reproduksi remaja (katakan tidak pada seks Pra nikah, tidak pada Pernikahan Usia Dini, dan tidak pada napza), serta perencanaan pendidikan, pekerjaan, pernikahan, keluarga, hidup sehat, partisipasi dalam masyarakat bagi remaja melalui Program Generasi Berencana (GenRe).

Tujuannya tak lain adalah agar masyarakat bisa merasakan pembangunan yang sedang berlangsung. Bahkan, program ini pun sesuai dengan visi dan misi dari gubernur Papua yakni Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.

Sementara itu, dalam rangka pelaksanaan Revolusi Mental, BKKBN berupaya melaksanakan penanaman nilai-nilai Revolusi Mental berbasis keluarga. Dengan pendekatan keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, sekaligus wahana pertama dan utama untuk pendidikan anak, maka diharapkan nilai-nilai etos kerja, integritas, dan gotong royong akan dapat lebih terinternalisasi bagi anggota keluarga maupun masyarakat sekitarnya.

Surya berharap, partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat agar Kampung Keluarga Berencana dapat berjalan dengan baik.“Kami minta perhatian dan dukungan semua pihak agar jangan sampai Kampung Keluarga Berencana berhenti setelah pencanangannya, agar bergerak cepat dan sigap melaksanakan berbagai program dan kegiatan KKBPK maupu n kegiatan-kegiatan lainnya segera setelah pencanangan dilaksanakan. Selanjutnya, Kampung Keluarga Berencana yang telah dicanangkan dan dibentuk harus dievaluasi secara periodik untuk mendapatkan informasi tentang kelebihan dan kekurangannya,” pungkasnya.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Created with by BeautyTemplates | Distributed By Blogger Templates